Jembatan Barelang
Jembatan Barelang adalah salah satu objek wisata yang sering diidentikkan dengan Batam. Jembatan Barelang --kepanjangan dari Batam, Rempang, dan Galang- telah menjadi trade mark Pulau Batam. Bahkan, Anda disebut belum ke Batam jika belum berkunjung ke jembatan yang berjarak 20 km dari pusat kota.Untuk mencapainya, bisa ditempuh dengan menumpang bus kota dari berbagai halte bus di Batam. Siapkan dua lembaran seribu rupiah untuk perjalanan selama 40 menit. Warga Batam umumnya menggunakan bus kota, namun, jika Anda ingin lebih menikmati perjalanan bisa menyewa taksi yang banyak melintas dengan tarif sekitar Rp 60 ribu untuk perjalanan pergi-pulang.Jalan menuju Barelang relatif mulus dengan sejumlah kelokan dan tanjakan tajam. Di kiri kanan jalan dijumpai perbukitan dengan pepohonan yang tak lagi lengkap. Sebagian besar terlihat telah ditebangi. Ada pula yang meranggas habis dibakar. Menurut penjelasan sejumlah warga, pohon-pohon ditebangi dan dibakar karena sebagian areal di perbukitan akan digunakan sebagai pemukiman.Jembatan Barelang merupakan rangkaian enam jembatan yang menghubungkan tiga pulau yaitu Batam, Rempang dan Galang. Seluruh jembatan selesai dibangun pada 1992. Jika digabungkan, panjang keenam jembatan itu mencapai 2 km. Waktu tempuh dari jembatan satu hingga keenam sekitar 20 menit.
Keenam jembatan itu memiliki nama yang diambil dari nama raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Melayu-Riau pada abad 15 sampai 18.Jembatan pertama yang menghubungkan Pulau Batam-Pulau Tonton dinamai Tengku Fisabilillah. Panjangnya mencapai 642 meter, lebarnya sekitar 350 m dengan ketinggian 38 m.Narasinga menjadi nama jembatan kedua yang menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah. Jembatan ini relatif lurus tanpa lengkungan dengan panjang 420 m, lebar160 m, dan tinggi 15 m.Jembatan Ali Haji yang memiliki panjang 270 m, lebar 45 m dan tinggi 15 m akan menghubungkan Pulau Nipah-Pulau Setokok. Tonton, Nipah dan Setokok masih dalam gugusan Kepulauan Batam.
Keenam jembatan itu memiliki nama yang diambil dari nama raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Melayu-Riau pada abad 15 sampai 18.Jembatan pertama yang menghubungkan Pulau Batam-Pulau Tonton dinamai Tengku Fisabilillah. Panjangnya mencapai 642 meter, lebarnya sekitar 350 m dengan ketinggian 38 m.Narasinga menjadi nama jembatan kedua yang menghubungkan Pulau Tonton dan Pulau Nipah. Jembatan ini relatif lurus tanpa lengkungan dengan panjang 420 m, lebar160 m, dan tinggi 15 m.Jembatan Ali Haji yang memiliki panjang 270 m, lebar 45 m dan tinggi 15 m akan menghubungkan Pulau Nipah-Pulau Setokok. Tonton, Nipah dan Setokok masih dalam gugusan Kepulauan Batam.
Perkebunan Buah Naga /
Dragon Fruit
Buah naga yang asal tanamnya dari
Taiwan ini belakangan banyak dibudi-dayakan di daerah Barelang, dan produk
buahnya banyak memenuhi supermarket dan pasar di Batam (yang banyak ada adalah
DC Mall), dan menurut cerita beberapa orang juga ditujukan untuk ekspor ke
Singapura dan Malaysia. Di perkebunan buah naga ini selain bisa melihat dan
mempelajari bentuk tanamannya yang unik, bisa juga melakukan pembelian bila
sedang ada stok. Panen buah naga dilakukan 2 minggu sekali biasanya pada hari
Sabtu dan Minggu. Harga di perkebunan ini jauh lebih murah dibandingkan di mall
dan pasar di Batam. Bila ingin menikmati buah naga dan jus buah naga bisa
mampir di satu tempat makan yang satu-satunya menuliskan menyediakan berbagai
makanan dari buah naga.
Mesjid Raya Batam
Merupakan salah satu Ikon kesuksesan pembangunan
di pulau batam. Mesjid megah yang berdiri di lahan seluas 75.000 meter persegi
ini diharapkan mampu menjadi oase di tengah hiruk – pikuk kegiatan pembangunan
di pulau ini sebagai salah satu wilayah yang memiliki tingkat pertumbuhan
ekonomi tertinggi di Indonesia,
Nagoya Batam
Perilaku gila belanja dialami oleh hampir
semua orang. Tidak hanya kaum Hawa saja yang terjangkit, bahkan kaum pria juga
mengalaminya. Kalau Anda kebetulan sedang melawat ke Pulau Batam, fenomena
kesibukan berbelanja dapat ditemukan di kawasan Superblok Nagoya. Kawasan yang
terletak di Jalan Sudirman dan Jalan Yos Sudarso, Tanjung Uma, Kecamatan Jodoh,
Kota Batam, ini memang dikenal sebagai tempat yang dapat memuaskan hasrat
berbelanja Di tempat ini, Anda akan menjumpai berbagai gerai mulai dari fashion,
elektronik, dan keperluan rumah tangga yang ditawarkan dengan harga kompetitif.
Selain itu, juga terdapat jajaran rumah makan, kedai, dan kafe, juga tempat
hiburan malam. Nagoya sendiri mulai dikembangkan tahun 2006 oleh
Pemerintah Otorita Batam dengan membangun sebuah mal yang kemudian dijadikan
area superblok. Mal dengan konsep superblok mengombinasikan antara mal sebagai
pusat perbelanjaan dengan perkantoran serta pusat bisnis dan juga tempat
tinggal, seperti apartemen atau kondominium.
Di Batam, Nagoya bukan merupakan satu-satunya kawasan superblok. Terdapat
kawasan superblok lainnya, seperti Superblok Imperium dan Harbour Bay. Namun
demikian, bila dibandingkan dengan kawasan lainnya, Nagoya lebih diuntungkan
karena letaknya yang tidak jauh dari pusat Kota Batam.
Posting Komentar